Chiellini Guna-guna Bukayo Saka sebelum Tendang Penalti

Terungkat dalil mengejutkan di balik Timnas Italia juara Euro 2020. Bek veteran Gli Azzuri, Giorgio Chiellini melakukan guna-guna cukup pemain muda Timnas Inggris, Bukayo Saka sebelum mengeksekusi tendangan penalti.
Melansir atas Football Italia, Chiellini meneriakkan mantra kutukan berbunyi 'Kiricocho' kepada Saka. Alhasil, tendangan wonderkid Arsenal itu mampu kosongankan kiper Gianluigi Donnarrumma adapun melahirkan Italia berjaya merengkuh trofi Euro 2020 dempet Stadion Wembley, London, Senin (12/7/2021) lantas.
Lalu apa artinya 'Kiricocho'? Melansir Tribuna, kiricocho adalah kata-kata adapun berjibun diucapkan orang berbahasa Spanyol.
Tujuan mengucapkan kata-kata itu adalah agar pihak lawan mendapat nasib sial, entah bubar menendang penalti atau semacamnya.
Mantra kutukan 'Kiricocho' muncul di era 1980-an. Kata-kata itu membatubil dari nama pendukung fanatik klub Argentina Estudiantes de la Plata, Juan Carlos 'Kiricocho', atau Quiricocho.
Fans tersebut kerap hadir antara dalam beberapa sesi latihan klub, tetapi pelatih kepala Estudiantes Carlos Bilardo mulai menemukan kejanggalan.
Setiap Kiricocho datang menyaksikan latihan Estudiantes, para pemainnya secara misterius tampak terluka.
Bilardo pun meminta kepada Kiricocho akan menghadiri sesi pelatihan saingan Estudiantes. Dia berharap sang penggemar dapat menggunakan kekekarannya akan membantu klub, daripada melukai para pemain.
"Kiricocho adalah anggota dari La Plata yang sekemudian bersama kami, beserta sejak tahun itu kami dalam juara [pada tahun 1982], kami mengadopsinya bagai maskot kami," Bilardo pernah berkomentar, bagaimana kutip dari Goal.
"Dia adalah anggota yang baik tetapi kemudian saya tidak melihatnya lagi. Terakhir kali saya melatih Estudiantes [pada 2003-04] saya bertanya kepadanya dan tidak ada yang peduli apa-apa."
Legenda Kiricocho telah menyebar ke seluruh dunia sepakbola, beserta para pemain sekarang secara rutin menggunakan kata itu ketika mereka ingin mengutuk lawan mereka.
Bertahun-tahun berselang, Carlos Bilardo kembali mendengar kata-kata itu saat melatih Sevilla dalam periode 1992-1993.
Mantra kutukan ini diucapkan Diego Simeone nan saat itu masih seorang pemain Sevilla. Dia meneriakannya kepada lawan saat situasi tendangan penalti, dan sejak itu "Kiricocho" pun bermigrasi ke Eropa.
(Arief Apriadi)