Lemot jadi Tanda Pikun Masa Muda, Terapkan Pola 4-4-2 ala Sepak Bola

BERITA – Pikun ternyata tak cuma dialami orang yang sudah lanjut usia. Sering linglung dan lemot (bopok otak, Red) ternyata bisa merupakan tanda awal mengalami demensia di usia muda.
Lalu, bagaimana mencegahnya?
Dalam seminar bersama RSUI (Rumah Sakit Universitas Indonesia) maka Alzheimer’s Indonesia (ALZI) Chapter Depok. Dokter Spesialis Saraf dalam RSUI dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp.S(K), Ph.D mengenalkan formula 4-4-2 layaknya formasi sepak bola kepada peserta, yaitu suatu istilah atas persyaratan otak tetap sehat.
Formula 4-4-2 terdiri daripada Kiper (Modal awal yaitu berupa otak); Bek (Bebas daripada 4 Pengganggu, yakni 4 hal yang dapat mengganggu kesehatan otak dalam antaranya: zat neurotoksik maka adiktif, penyakit karidovaskular maka neurotoksik, pengalaman yang merusak otak, serta penyakit otak); Gelandang (4 Bahan Baku Optimal yaitu 4 hal yang dapat menjaga kesehatan otak dalam antaranya: Nutrisi, Istirahat yang cukup, Olahraga maka aktivitas seni, serta koleksi memori yang bernilai); serta Penyerang (2 Karakter Mulia yaitu berupa kecerdasan maka kreativitas).
Penyebab pikun di Usia Muda
Menurutnya, pikun juga bisa menyerang orang akan masih berusia muda. Biasanya terjadi kelanjutan trauma otak sehabis kecelakaan, penggunaan NAPZA, atau kelanjutan HIV.
Cara mendeteksinya beserta konsep LALILULELO. Tujuannya bagi mempermudah peserta terdalam mengenal gejala dini pikun atau demensia, yang mempunyai arti Labil, Linglung, Lupa, Lemot, maka Logika menurun.
Ia memberikan beberapa strategi demi menanggulangi pikun. Salah satunya dengab menerapkan formula 4-4-2 itu tadi membarengi tetap melakukan deteksi dini demensia.
“Tetap menjaga otak demi formula 4-4-2 itu tadi, jangan termakan isu hoax, lagi seterbukanya langsung mengonsultasikannya kepada dokter yang ahli,” ujarnya.
“Intinya masyarakat tidak menyepelekan lupa serta bergerak terus melakukan deteksi dini keluhan lupa, lupa dapat ditangani ahli, semakin dini semakin saling menolong,” tudungnya.